Memulai Mobile Programming: Instalasi Android Studio dan Hello World
Dalam tahap awal mempelajari Mobile Programming, penting untuk memahami proses instalasi Android Studio serta pembuatan proyek dasar sebagai fondasi pengembangan aplikasi. Untuk mendokumentasikan tahapan tersebut dan mempermudah proses belajar, dibuatlah rangkuman terstruktur yang menjelaskan langkah langkah dasarnya.
Panduan singkat ini membahas instalasi Android Studio, penyiapan emulator, dan pembuatan proyek “Hello World” menggunakan Kotlin. Materi awal ini menjadi dasar sebelum memasuki pembahasan pemrograman Android yang lebih mendalam.
Step 1 — Download Android Studio
-
Buka halaman resmi: developer.android.com/studio.
-
Klik tombol “Download Android Studio” (tombol besar pada halaman).
-
Pilih paket sesuai OS (Windows/macOS/Linux) dan setujui lisensi lalu unduh file installer.
Catatan: Android Studio sudah menyertakan OpenJDK sehingga tidak perlu menginstal JDK terpisah pada versi modern.
Step 2 - Instal Android Studio
-
Jalankan file installer yang sudah diunduh.
• Windows: file .exe → Next → pilih komponen (biarkan default: Android Studio, Android SDK, Android Virtual Device) → Install.
• macOS: buka .dmg → drag Android Studio ke folder Applications.
• Linux: ekstrak dan jalankan skrip instalasi sesuai panduan di halaman resmi. -
Saat pertama kali menjalankan Android Studio, wizard akan:
• Mengunduh/menyeting Android SDK dan komponen yang diperlukan (platform tools, build tools).
• Menentukan folder SDK (catat path bila perlu). -
Pilih Standard setup ketika diminta (untuk pemula) agar pengaturan default cocok untuk tutorial.
Setelah Android Studio terbuka pada halaman awal, akses fitur pengelolaan perangkat virtual melalui menu More Actions.
Klik Virtual Device Manager untuk membuka daftar perangkat virtual yang tersedia.
Menu ini digunakan untuk membuat, mengatur, dan menjalankan Android Virtual Device (AVD) yang berfungsi sebagai emulator untuk menjalankan aplikasi.
Step 4 - Membuat Android Virtual Device
Setelah Virtual Device Manager terbuka, klik tombol Create Device atau Add Device untuk mulai membuat emulator baru.
-
Pada bagian Form Factor, pilih kategori Phone untuk membuat perangkat seluler virtual yang umum digunakan dalam pengujian aplikasi.
-
Di daftar perangkat, pilih profil yang diinginkan. Profil perangkat seri Pixel biasanya direkomendasikan karena stabil dan kompatibel. Contoh: Pixel 9 Pro.
-
Perhatikan detail perangkat seperti ukuran layar, resolusi, dan kepadatan DPI. Profil Pixel 9 Pro menawarkan konfigurasi layar modern yang cocok untuk pengujian aplikasi dasar.
-
Setelah memilih perangkat, klik tombol Next untuk melanjutkan ke tahap pemilihan sistem operasi Android (system image) yang akan digunakan oleh emulator.
-
Tahapan ini memastikan emulator memiliki konfigurasi perangkat yang sesuai sehingga mampu menjalankan proyek Android Studio dengan lancar.
Step 5 - Memilih System Image untuk Emulator
-
Setelah perangkat dipilih, masuk ke halaman Configure Virtual Device untuk menentukan sistem operasi emulator.
-
Pada bagian API, pilih versi Android yang stabil, misalnya API 36 “Baklava” (Android 16.0).
-
Pilih layanan Google Play Store jika ingin emulator mendukung Google Play Services.
-
Dari daftar System Image, pilih opsi yang direkomendasikan seperti Google Play Intel x86 Atom_64 System Image.
-
Jika belum terunduh, lakukan proses download system image.
-
Klik Finish untuk menyelesaikan pembuatan AVD.
Step 6 - Membuat Proyek di Android Studio
-
Pada halaman awal Android Studio, pilih New Project untuk mulai membuat proyek aplikasi baru.
-
Setelah jendela pemilihan template terbuka, pastikan kategori Phone and Tablet dipilih agar aplikasi dibuat untuk perangkat seluler.
-
Dari daftar template yang tersedia, pilih Empty Views Activity karena template ini menyediakan struktur dasar yang sederhana dan sesuai untuk pembuatan aplikasi awal.
-
Klik tombol Next untuk melanjutkan ke pengaturan detail proyek.
-
Pada halaman konfigurasi, isi informasi proyek seperti:
• Name: nama proyek yang diinginkan.
• Package name: identitas unik aplikasi.
• Save location: direktori penyimpanan proyek.
• Language: pilih Kotlin.
• Minimum SDK: pilih versi minimum, misalnya API 24 (Android 7.0) agar kompatibel dengan sebagian besar perangkat. -
Setelah semua pengaturan sesuai, klik Finish untuk membuat proyek dan memulai proses build awal.
Step 7 - Proses Sinkronisasi Proyek dan Struktur File
-
Setelah proyek dibuat, Android Studio akan melakukan Gradle Sync secara otomatis untuk mengunduh dependensi yang diperlukan. Proses ini ditandai dengan status “Sync in progress” pada bagian bawah jendela.
-
Selama sinkronisasi berlangsung, beberapa library AndroidX, komponen build, dan plugin Kotlin akan diunduh. Waktu sinkronisasi dapat berbeda tergantung kecepatan internet.
-
Setelah sinkronisasi berhasil, struktur proyek akan tampil pada panel sebelah kiri. Struktur dasar yang muncul mencakup:
• Folder java yang berisi file utama seperti MainActivity.kt.
• Folder res yang berisi layout seperti activity_main.xml.
• File konfigurasi seperti AndroidManifest.xml dan build.gradle.kts. -
Pada editor di bagian tengah, file MainActivity.kt ditampilkan sebagai kode utama activity. Template ini otomatis memanggil layout activity_main saat aplikasi dijalankan.
-
Jika proses sinkronisasi berhasil, akan muncul pesan “BUILD SUCCESSFUL”, menandakan proyek siap dijalankan atau dimodifikasi.
Step 8 - Menjalankan Aplikasi Hello World di Emulator
-
Buka file activity_main.xml pada folder
app > res > layoutuntuk melihat tampilan UI default yang berisi komponen TextView dengan teks “Hello World!”. -
Pastikan emulator sudah dipilih pada bagian atas Android Studio, misalnya Pixel 9 Pro API 36 atau perangkat virtual lain yang telah dibuat sebelumnya.
-
Klik tombol Run di toolbar untuk memulai proses build dan menjalankan aplikasi pada emulator.
-
Android Studio akan melakukan proses build dan menginstal aplikasi secara otomatis ke perangkat virtual.
-
Setelah instalasi selesai, emulator akan menampilkan aplikasi dengan tampilan sederhana yang berisi teks “Hello World!” di bagian tengah layar.
-
Tampilan ini menandakan bahwa proyek berhasil dijalankan dan lingkungan Android Studio sudah berfungsi dengan benar.
Setelah melalui seluruh langkah di atas, proses instalasi Android Studio hingga menjalankan aplikasi “Hello World” sudah berhasil dilakukan. Tahapan awal ini memang terlihat sederhana, tetapi sangat penting sebagai dasar sebelum masuk ke materi pemrograman yang lebih dalam.
Dengan emulator yang sudah siap dan proyek pertama yang berjalan tanpa masalah, proses belajar Mobile Programming bisa dilanjutkan dengan lebih percaya diri. Ke depannya, berbagai komponen UI, logika aplikasi, dan fitur Android lainnya akan jauh lebih mudah dipahami karena fondasinya sudah kuat.
Semoga rangkuman ini membantu mempermudah proses belajar dan bisa menjadi catatan yang berguna saat mengerjakan tugas ataupun proyek berikutnya.
Comments
Post a Comment